Thursday, May 19, 2011

BUAH SUATU KEJUJURAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi waabarakatuh........

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita dan teladan kaum beriman Rasulullah Muhammad SAW , dan juga para pengikutnya yang setia kepada ajaran-ajarannya di saat suka maupun duka.

Dalam menjalani kehidupan, kita sangat dituntut untuk bersikap jujur karena kejujuran merupakan tolak ukur seseorang apakah tergolong baik atau buruk,  dalam pandangan manusia.
Dalam hal ini Rasulullah Saw merupakan figur seorang pemimpin yang arif dan bijaksana yang mana semua orang mengakuinya. Sifat yang melekat pada diri Nabi Muhammad Saw sebelum diutus menjadi Rasul dan selalu menjadi buah bibir adalah kejujuran, sehingga beliau bergelar "Ash-shidiq Al-amin" (jujur lagi terpercaya).

Sedangkan lawan dari jujur adalah bohong dan dampak dari suatu kebohongan sangat luar biasa. Orang yang berkata bohong sama saja dengan pencuri, jika pencuri merampas barang milik orang lain, maka pembohong telah mengelabui akal sehatnya.

Ada kisah seorang gembala berbuat iseng pada penduduk setempat, saat ia mengembalakan kambingnya, saat itu tiba-tiba dia berteriak bahwa kambingnya dimakan srigala. Seketika pendudukpun berdatangan ingin menolong pengembala tersebut, ternyata ia berbohong. Dan pada kali kedua dia berteriak dan minta tolong karena pada saat itu kambingnya benar-benar dimakan srigala, sehingga tidak seorangpun masyarakat datang, bahkan tidak mempedulikannya karena sipengembala itu tidak dipercaya lagi karena perbuatannya yang berbohong pada saat kejadian pertama dia minta tolong, masyarakat mengira dia berbohong lagi.

Ada saatnya kita di perbolehkan untuk berbohong, kita dibolehkan untuk berbohong dalam keadaan tiga hal :
1.  Mendamaikan antara dua orang.
Sesama manusia kita diperbolehkan berbohong untuk mendamaikan dua orang yang bersiteru dalam menutup kejelekan.
2.  Dalam medan perang,
Karena perang merupakan tipu daya dan saling membohongi musuh.
3.  Berbohong kepada isteri,
Maksud berbohong kepada isteri untuk menutup suatu kejelekan agar tidak selalu menimbulkan kurangnya keharmonisan hubungan antara suami dengan isteri, sebagai contoh mengucapkan suatu kata yang membahagiakan sang isteri seperti "isteriku yang paling cantik di dunia, bibirnya bak merah delima, alisnya bak semut beriring" dsb.

Sedangkan buah dari suatu kejujuran melahirkan sikap dan perilaku diantaranya :

1.  Dapat mengantar ke pintu syorga.
sebagaimana Rasulullah mengatakan yang artinya "Sesungguhnya kejujuran itu membawa kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu mampu mengantarkan ke pintu syurga" [HR. Bukhari].


2.  Merasakan ketenangan.
Lawan dari sikap jujur itu adalah kebohongan. Berkata bohong dan dusta akan dapat mengeroposkan nilai kepercayaan yang tumbuh dalam dirinya sendiri. Dalam keadaan demikian, berbohong pada orang lain hakikatnya adalah berbohong pada diri sendiri sebagaimana sabda RAsulullah Saw yang artinya :
"Dan sesungguhnya kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan sesungguhnya kemaksiatan itu mengantarkan ke pintu neraka" [HR. Bukhari]

3.  Tatkala kita berlaku jujur, maka kita akan merasakan ketenangan, dan ketika kita berbohong, kita akan merasakan keraguan serta ketakutan dikejar-kejar dosa.

Dengan kita berusaha mengamalkan kiat tersebut insyaAllah kita akan berhasil dalam menjalani hidup ini. Orang-orang yang sukses dan berhasil dalam menjalani berbagai bidang dalam kehidupan bukan saja ditentukan oleh intelektualnya. Melainkan justru di topang nilai-nilai rohaninya.

Pangkal keselamtan dan keamanan dari perkataan yang diucapkan oleh lidah tidak terlepas dari empat hal :

1.  Ucapan yang seluruhnya mengandung kejelekan.
2.  Ucapan yang seluruhnya mengandung manfaat.
3.  Ucapan yang mengandung kejelekan dan manfaat.
4.  Atau ucapan yang tidak mengandung manfaat ataupun kejelekan sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang artinya : 
"Seorang muslim ialah jika muslim yang lainnya selamat dari tangan dan lidahnya" [HR. Bukhari]

Lidah bisa mengantarkan kemuliaan dan kehinaan seseorang secara sekaligus. Orang yang beriman seyogyanya mampu menjaga potensi lidahnya untuk hal-hal yang berguna, berkata yang baik sehingga memberikan gambaran dri kualitas iman seseorang. bahkan tidak terhitung banyaknya ajaran yang memerintahkan agar kita senantiasa menjaga lidah, disamping merugikan diri pemiliknya, lidah juga bisa merugikan orang lain.

Pada dasarnya kejujuran itu sulit di realisasikan, akan tetapi akan menjadi mudah bagi orang yang ingin melaksankannya dengan kesungguhan untuk mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari dan memohon pertolongan dan bimbingan Allah AWJ.

MArilah kita berusaha di dalam menjalani kehidupan yang sesaat ini dengan berusaha untuk belajar jujur karena dengan kita jujur akan melahirkan serminan manusia yang baik, hamba yang taat dan manusia yang banyak disenangi oleh semua manusia dan tentunya itu akan menjadi nilai ibadah dihadapan Allah SWT. Amin ya Rabbal'alamin.


Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Hashr - 18]
Wassalam

No comments:

Post a Comment