Monday, April 25, 2011

"I S T I D R A J"







Istidraj yang artinya adalah "menarik secara berangsur-angsur ke arah kebinasaan atau kepunahan", maka istidraj itu berisikan tentang perencanaan Allah AWJ untuk memberi azab (siksaan) yang sangat dahsat dan pedih dengan cara berangsur-angsur atau perlahan-lahan namun pasti, sebagai hukuman terhadap manusia yang mendustkan ayat-ayat Allah (Al Qur'an).

Istidraj atau ancaman dari Allah SWT ini hanya ditemukan dalam surat  Al-A'raaf ayat 182-183  :
 Artinya :
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.
 
Surat Al-Qalam ayat 44-45.
Artinya :
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh.


Secara umum manusia yang mendustakan ayat-ayat Allah tersebut ada dua golongan :

1. Orang-orang yang mendustkan Al Qur'an karena sama sekali mereka tidak membenarkan atau mereka yang tidak beriman.
2.  Orang-orang yang mendustakan karena mengingkari atau tidak mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Al Qur'an, meskipun telah membenarkan atau beriman kepadanya.
Umat Islam yang mendustkan ayat-ayat Allah SWT atau Al Qur'an adalah kelompok orang-orang munafiq yang pola kehidupannya (hati, pikiran dan perbuatan) bertentangan dengan Al Qur'an. Mereka lah orang-orang yang tidak mau berhukum kepada Al Qur'an, mereka hanya menjadikan Al Qur'an sebagai bahan olok-olokan, karena mereka gemar berbuat dosa, maksiat dan gemar berbuat kerusakan serta kedzaliman.
Sabda Rasulullah SAW :
"Bersegeralah kalian untuk mengerjakan aamal-amal shalih, karena akan terjadi bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita, yaitu seseorang diwaktu pagi dia beriman, tetapi diwaktu sore hari dia kafir. Ada juga orang yang disore hari beriman, tetapi diwaktu pagi hari dia sudah menjadi kafir. Dia rela menjual agamanya dengan sedikit keuntungan dunia". [HR. Muslim].

Mereka orang-orang yang tidak takut akan ancaman (azab) Allah AWJ, sehingga mereka berani mendustakan ayat-ayat-Nya. Mereka ini hamba-hamba Allah yang masuk dalam perangkap istidraj. Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya Allah telah menyusun suatu rencana untuk menggiring (menarik) mereka secara berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan siksaan yang sangat menggerikan.

Mufasir Sayyid Quthub dalam tafsirnya "Fi Zhilalil Qur'an" mengungkapkan bahwa istidraj ini adalah seburuk-buruk ancaman dan kecaman Allah kepada orang yang terperangkap dalam kebinasaan yang sama sekali tidak disadarinya, maka ia telah terjebak dalam perangkap. Untuk sementara, mereka menyangka bahwa Allah masih menyayangi mereka, karena mereka terus menerus mendapat curahan nikmat dan rezki. Bahkan nikmat dan rizki yang mereka peroleh makin hari kian bertambah, meskipun mereka senantiasa mendustkan ayat-ayat Allah AWJ.

Di dunia ini, Allah menurunkan bencana dalam berbagai bentuk seperti yang pernah dialami oleh umat Nabi Nuh, kaum 'Aad, kaum Tsamud, Fir'aun, Qarun, penduduk negeri Maydya dan Saba'. Bahkan tidak ada salahnya kita mengenang kembali kisah-kisah bencana yang pernah diturunkan oleh Allah SWT kemuka bumi ini, apakah itu merupakan bencana alam biasa atau itu adalah istidraj?

Di akhirat, Allah telah menjanjikan bahwa seluruh manusia yang mendustkan ayat-ayat-Nya (munafiq) akan dikumpulkan pada suatu tempat yang bernama "jahanam".
Dalam firman Allah SWT surat An Nisaa' ayat 140 :
Artinya :
Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. 
Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,

Ayat diatas adalah sebagai rujukan bahwa dalam pandangan Allah, orang-orang munafiq dan orang-orang kafir itu sama saja. Hal ini dapat kita lihat dari perbuatan yang mereka lakukan yaitu mendustakan ayat-ayat Allah dan kesamaan ganjaran atau balasan yang mereka terima di akhirat adalah neraka jahanam.

Selain ancaman kebinasaan di dunia dan akhirat, mereka juga mendapat penghinaan yang paling rendah, dan buruk yaitu derajat mereka disamakan dengan "anjing".

Firman Allah dalam surat Al A'raaf : 176-177 :

Artinya :
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.
Marilah kita ambil hikmanya dari peringatan-peringatan Allah AWJ tersebut diatas, agar kita terhindar dari segala azab-Nya baik di dunia maupun di akhirat.

Waladzikrullahi Akbar.

No comments:

Post a Comment