Friday, July 1, 2011

Dolan Dolan Neng Puncak Slideshow

Dolan Dolan Neng Puncak Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Dolan Dolan Neng Puncak Slideshow ★ to Jakarta. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Wednesday, May 25, 2011

MENAPAK MASA DEPAN LEBIH BAIK

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh......

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat-Mu Ya Allah, atas semua nikmat dan pemberian Mu kepada kami, terutama sekali nikmat iman dan islam, sehingga kami dapat mengenal dan berbakti kepada-Mu. Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada junjungan kita Muhammad Saw yang telah memperkenalkan Allah SWT kepada kita dan juga kepada keluarga, sahabat dan seluruh ummatnya yang setia melaksanakan sunahnya hingga akhir masa. Amin Yaa Mujibas Saliim.

Saudaraku yang selalu dalam Rahmat Allah SWT.
Agama Islam mengajarkan, agar kita selalu berikhtiar untuk mewujudkan hari depan yang lebih baik dari hari ini, ayat-ayat dalam Al Qur'an banyak mengingatkan kepada kita hendaklah setiap orang mempersiapkan diri apa yang hendak dilakukannya buat hari esok dan seterusnya hingga yaumil Qiyamah. Umat yang beriman harus tetap bertaqwa kepada Allah SWT dan hendaklah ia selalu ingat bahwa Allah memperhatikan semua pekerjaannya. Hari esok bukan hanya semata-mata kehidupan di akhirat saja yang harus dipersiapkan, melainkan juga mempersiapkan hidup masa depan dalam kehidupan manusia di dunia ini yang harus dipersiapkan rencana untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya.
Program kehidupan untuk hari esok harus dipersiapkan sedini mungkin dengan menuntut ilmu agama dan ilmu pengeatahuaan umum seluas-luasnya, karena ilmu adalah modal kehidupan islam dan tiang keimanan.

Didunia ini manusia hidup dalam tiga dimensi waktu yaitu: masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Masa lalu dapat dikatakan masa kenangan atau nostalgia, sedangkan masa sekarang adalah kenyataan yang harus dihadapi dan masa yang akan datang aadalah cita-cita yang diharapkan. Pengalaman pada masa yang lalu harus dijadikan pelajaran untuk menentukan sikap pada masa sekarang dan sekaligus untuk merencanakan dan mempersiapkan diri menghadapi masa yang akan datang, agar dapat meraih kehidupan dimasa depan yang lebih baik. Dalam Al Qur'an Allah berfirmansurat Ar Ra;du ayat 11 :
Artinya :
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Oleh karena itu bekerjalah untuk urusan duniamu seolah-olah kamu akan hidup abadi, dan beribadahlah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok pagi.
Yang dimaksud dengan "Menapak masa depan yang lebih baik" dalam tulisan ini adalah meliputi kehidupan didunia pada masa yang akan datang dan kehidupan di akhirat setelah meninggal dunia, karena perjalanan hidup kita bukan hanya di dunia saja, tetapi akan berlanjut di akhirat kelak. Kita harus mempersiapkan diri agar kehidupan kita di dunia yang fana ini dapat menjadi sarana untuk mencapai kehidupan kebahagiaan hidup di akhirat yang kekal dan abadi.
Untuak meraih kehidupan yang lebih baik dan bahagia dimasa depan maka tetap harus berpegang  pada agama Allah dan jangan sampai slah langkah menjadikan dunia sebagai Tuhan sedangkan Allah di kesampingkan. manusia yang menggantungkan tujuan hidupnya hanya untuk dunia, dia akan diperbudak oleh dunia, tetapi manusia yang selalu mengabdi kepada Allah ia akan mampu mengendalikan dunia.

Untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik maka manusia dadalam hidupnya wajib berikhtiar, tidak boleh bersikap menyerah kepada nasib tanpa berusaha atau berikhtiar seperti yang diperintahkan dalam Islam. Berikhtiar hukumnya wajib dalam mencapai segala tujuan menurut kemampuan kita masing-masing

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al An'am ayat 135 :

Artinya :
Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan.
Apabila kita renungkan perjalanan hidup yang sudah kita lalui, terasa sangat cepat sekali rasanya hari demi hari yang kita lewati berlalu. Perjalanan waktu yang telah mengantarkan kita kepada usia yang semakin lanjut. Waktu demi waktu laksana angin yang bertiup sehingga kebahagiaan terasa begitu cepat, sedangkan saat sedih terasa berlalu amat lambat, ini hanyalah soal perasaan seseorang saja bukankeadaan sebenarnya, setiap insan muslim mendambakan hidup sejahtera dan bahagia di dunia maupun di akhirat, tujuan hidup yang demikian senada dan seirama dengan pembangunan manusia untuk mewujudkan masyarakat yang aman, damai, adil dan makmur, rohani dan jasmani yang diridhai oleh Allah SWT.

Dalam kehidupan manusia yang sangat singkat ini agar mencapai masa depan yang lebih baik tentunya harus di sisi dengan amalan-amalan yang mempunyai arti dan bermakna disisi Allah. Didalam Al Qur'an kehidupan yang baik itu disebut dengan istilah "Hayatan Thoyyibah" (kehidupan yang baik). Yaitu kehidupan yang tentram, sejahtera dan bahagia, jauh dari rasa gelisah dan cemas. Seorang mukmin yang shaleh dijamin oleh Allah akan memperoleh hayatan thoyyiban sebagai balasan dari amal shaleh yang dilakukannya. Allah SWT telah berjanji kepada hamba-Nya yang berbuat kebajikan (amal shaleh) akan memperoleh masa depan yang lebih baik.
InsyaAllah.......
Wassalam.

Thursday, May 19, 2011

BUAH SUATU KEJUJURAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi waabarakatuh........

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita dan teladan kaum beriman Rasulullah Muhammad SAW , dan juga para pengikutnya yang setia kepada ajaran-ajarannya di saat suka maupun duka.

Dalam menjalani kehidupan, kita sangat dituntut untuk bersikap jujur karena kejujuran merupakan tolak ukur seseorang apakah tergolong baik atau buruk,  dalam pandangan manusia.
Dalam hal ini Rasulullah Saw merupakan figur seorang pemimpin yang arif dan bijaksana yang mana semua orang mengakuinya. Sifat yang melekat pada diri Nabi Muhammad Saw sebelum diutus menjadi Rasul dan selalu menjadi buah bibir adalah kejujuran, sehingga beliau bergelar "Ash-shidiq Al-amin" (jujur lagi terpercaya).

Sedangkan lawan dari jujur adalah bohong dan dampak dari suatu kebohongan sangat luar biasa. Orang yang berkata bohong sama saja dengan pencuri, jika pencuri merampas barang milik orang lain, maka pembohong telah mengelabui akal sehatnya.

Ada kisah seorang gembala berbuat iseng pada penduduk setempat, saat ia mengembalakan kambingnya, saat itu tiba-tiba dia berteriak bahwa kambingnya dimakan srigala. Seketika pendudukpun berdatangan ingin menolong pengembala tersebut, ternyata ia berbohong. Dan pada kali kedua dia berteriak dan minta tolong karena pada saat itu kambingnya benar-benar dimakan srigala, sehingga tidak seorangpun masyarakat datang, bahkan tidak mempedulikannya karena sipengembala itu tidak dipercaya lagi karena perbuatannya yang berbohong pada saat kejadian pertama dia minta tolong, masyarakat mengira dia berbohong lagi.

Ada saatnya kita di perbolehkan untuk berbohong, kita dibolehkan untuk berbohong dalam keadaan tiga hal :
1.  Mendamaikan antara dua orang.
Sesama manusia kita diperbolehkan berbohong untuk mendamaikan dua orang yang bersiteru dalam menutup kejelekan.
2.  Dalam medan perang,
Karena perang merupakan tipu daya dan saling membohongi musuh.
3.  Berbohong kepada isteri,
Maksud berbohong kepada isteri untuk menutup suatu kejelekan agar tidak selalu menimbulkan kurangnya keharmonisan hubungan antara suami dengan isteri, sebagai contoh mengucapkan suatu kata yang membahagiakan sang isteri seperti "isteriku yang paling cantik di dunia, bibirnya bak merah delima, alisnya bak semut beriring" dsb.

Sedangkan buah dari suatu kejujuran melahirkan sikap dan perilaku diantaranya :

1.  Dapat mengantar ke pintu syorga.
sebagaimana Rasulullah mengatakan yang artinya "Sesungguhnya kejujuran itu membawa kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu mampu mengantarkan ke pintu syurga" [HR. Bukhari].


2.  Merasakan ketenangan.
Lawan dari sikap jujur itu adalah kebohongan. Berkata bohong dan dusta akan dapat mengeroposkan nilai kepercayaan yang tumbuh dalam dirinya sendiri. Dalam keadaan demikian, berbohong pada orang lain hakikatnya adalah berbohong pada diri sendiri sebagaimana sabda RAsulullah Saw yang artinya :
"Dan sesungguhnya kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan sesungguhnya kemaksiatan itu mengantarkan ke pintu neraka" [HR. Bukhari]

3.  Tatkala kita berlaku jujur, maka kita akan merasakan ketenangan, dan ketika kita berbohong, kita akan merasakan keraguan serta ketakutan dikejar-kejar dosa.

Dengan kita berusaha mengamalkan kiat tersebut insyaAllah kita akan berhasil dalam menjalani hidup ini. Orang-orang yang sukses dan berhasil dalam menjalani berbagai bidang dalam kehidupan bukan saja ditentukan oleh intelektualnya. Melainkan justru di topang nilai-nilai rohaninya.

Pangkal keselamtan dan keamanan dari perkataan yang diucapkan oleh lidah tidak terlepas dari empat hal :

1.  Ucapan yang seluruhnya mengandung kejelekan.
2.  Ucapan yang seluruhnya mengandung manfaat.
3.  Ucapan yang mengandung kejelekan dan manfaat.
4.  Atau ucapan yang tidak mengandung manfaat ataupun kejelekan sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang artinya : 
"Seorang muslim ialah jika muslim yang lainnya selamat dari tangan dan lidahnya" [HR. Bukhari]

Lidah bisa mengantarkan kemuliaan dan kehinaan seseorang secara sekaligus. Orang yang beriman seyogyanya mampu menjaga potensi lidahnya untuk hal-hal yang berguna, berkata yang baik sehingga memberikan gambaran dri kualitas iman seseorang. bahkan tidak terhitung banyaknya ajaran yang memerintahkan agar kita senantiasa menjaga lidah, disamping merugikan diri pemiliknya, lidah juga bisa merugikan orang lain.

Pada dasarnya kejujuran itu sulit di realisasikan, akan tetapi akan menjadi mudah bagi orang yang ingin melaksankannya dengan kesungguhan untuk mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari dan memohon pertolongan dan bimbingan Allah AWJ.

MArilah kita berusaha di dalam menjalani kehidupan yang sesaat ini dengan berusaha untuk belajar jujur karena dengan kita jujur akan melahirkan serminan manusia yang baik, hamba yang taat dan manusia yang banyak disenangi oleh semua manusia dan tentunya itu akan menjadi nilai ibadah dihadapan Allah SWT. Amin ya Rabbal'alamin.


Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Hashr - 18]
Wassalam

Tuesday, May 17, 2011

SABAR DALAM MENGHADAPI COBAAN

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita dan teladan kaum beriman Rasulullah Muhammad SAW , dan juga para pengikutnya yang setia kepada ajaran-ajarannya di saat suka maupun duka.
Saudaraku yang selalu di Rahmati oleh Allah AWJ, mari kita lirik dulu Al Qur'an Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 200 :
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.


Didalam perjalan hidup ini kita sering menjumpai bermacam-macam keadaan, suka duka, bahagia dan ceria. senang dan sakit, senyum dan air mata datang dan pergi. Kesemuanya itu menuntut kekuatan mental yang kokoh, sebab tanpa kekuatan kita akan diombang ambing oleh tipu daya syetan. Ketika melaksanakan perintah Allah SWT hendaklah kita menghadapinya dengan penuh kesabaran, kita tunjukan keihklasan dan keridhaan serta menerimanya dengan tabah karena Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an surat Al-Kahfi ayat 28 :

Artinya :
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.


Kita bekerja untuk urusan dunia dan kita beramal untuk akhirat, semua itu hendaknya kita lakukan dengan penuh kesabaran, begitu juga dalam menerima ujian dari Allah SWT, sebab yang demikian itu telah dijanjikan oleh Allah SWT dengan kebahagiaan dan kemenangan.
Kita memperoleh pelajaran bahwa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat hendaknya memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan sabar dan dengan melaksankan ibadah (sholat), sabar tanpa ibadah tidak akan berarti, sebaliknya ibadah tanpa sabar tidak akan berbekas, begitu pula menerima cobaan Allah janganlah mengeluh dan berputus asa, sebab cobaan itu merupakan bukti kecintaan Allah terhadap hamba-Nya. Kita hendaknya menyadari bahwa tidak ada keberhasilan tanpa jerih payah dan tidak ada kebahagiaan tanpa penderitaan, baik penderitaan lahiriyah maupun bathiniyah harus kita hadapi dengan sabar, karena dibalik ini ada hikmahnya, Allah SWT akan menguji manusia dengan empat macam ujian :

1. Ketakutan.

Ujian Allah SWT yaitu rasa takut, cemas, resah dan gelisah. Rasa takut ini menghinggapi seluruh manusia tanpa kecuali, yang masih bujangan cemas kalau-kalau tidak dapat istri, begitu juga sebaliknya yang gadis cemas kalau-kalau tidak dapat suami, yang miskin cemas kalau selamanya miskin terus dan yang kaya takut kalau-kalau hartanya hilang atau jatuh bangkrut, rakyat basa kalau-kalau kita selamanya diatur oleh orang. Semua manusia merasa cemas dan ujian datang silih berganti, kerusuhan demi kerusuhan terus terjadi.

2.  Kelaparan

Bila kita melihat berita di media elektronik maupun cetak, banyak negara di dunia ini ditimpa musibah seperti musibah kelaparan, mereka itu ada yang seharian tidak makan, bahkan ada yang dua hari belum mendapatkan makanan. Dan bangsa kitapun telah merasakan ujian ini, dan juga cobaan yang menimpa saudara kita di berbagaidaerah diseluruh Indonesia seperti gempa bumi, tanah longsor gunung meletus dal lain sebagainya. Hal ini adalah karena kita telah banyak bersalah dan tidak lagi mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Oleh karena itu mari kita instropeksi diri atas kesalahan dan kealpaan yang telah kita perbuat.

3.  Kekurangan Harta.

Saat ini memang kemiskinan telah merajalela dimana-mana, dan setiap hari makin bertambah rakyat miskin di negara yang kita cintai ini, kitapun tidak tahu penyebabnya.

4.  Kematian.

Mati atau meninggal merupakan kehidupan terakhir yang dijalani oleh setiap manusia. Kehidupan mati ini adalah pasti akan datang, akan tetapi kapan terjadinya, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Didalam Al Qur'an Allah berfirman surat Al Baqarah yang artinya :

"Orang-orang yang sabar itu ialah orang-orang yang apabila ditimpa musibah merka berkata. sesungguhnya kita datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah"

Dari empat ujian yang dibrikan Allah kepada umat manusia adalah ulah dari manusia itu sendiri, oleh karena itu mari kita instropeksi diri seraya minta ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan dan berupaya untuk memperbanyak langkah-langkah untuk menuju masa depan yang penuh iman dan taqwa dan terhindar dari marabahaya. Amin Ya Rabbal'Alamin.

Wassalam.

Saturday, May 14, 2011

DO'A ADALAH OTAKNYA IBADAH

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Do'a menurut istilah adalah permohonan kepada Allah agar didekatkan rahmat Allah kepada dirinya kebalikan dari do'a adalah laknat atau kutukan (memohon agar dijauhkan dari Rahmat Allah SWT).

Upaya memohon atau berdo'a selalu berkonotasi positif dan baik. Sebab hakekat do'a adalah memohon dan menyeru kepada Allah SWT akan kebaikan-kebaikan yang akan diterima bagi sipemohon atau penyeru. Didalam berdo'a seseorang atau pemohon harus menyadari bahwa dirinya hanya mempunyai hak atas harapan. Harapan do'a yang disampaikan kepada Allah SWT adalah dikabulkan. Si penyeru atau pemohon tidak mempunyai hak berpendapat bahwa do'a atau permohonannya pasti dikabulkan karena dikabulkan atau tidak do'a itu merupakan hak pro\erogatif Allah SWT, sedangkan pemohon hanya berharap saja, walaupun demikian Allah SWT memberikan harapan akan dikabulkan do'anya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 186 :





Artinya :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Dengan demikian apabila kita hendak menginginkan terkabulnya do'a, minimal ada dua syarat agar do'a dikabulkan oleh Allah SWT :
1.  Manusia harus taat dengan seruan-Nya atau perintah-Nya.
2.  Manusia harus meyakini bahwa Allah SWT maha Pengasih dan maha Penyayang.

Menurut hemat kami, bahwa bilamana dua syarat tersebut diatas dimiliki oleh sipemohon, siapapun orangnya hanya sebatas boleh optimis saja terhadap usaha atau upayanya berhasil, yakni Allah SWT aakan mendengarkan bahkan mengabulkannya. Hal tersebut dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur'an surat Al Anfaal ayat 24 :

 





  
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.
 
Berangkat dari sebuah perubahan sosial yang sangat cepat, dari kehidupan sosial yang bermula dari krisis keuangan dunia berdampak kepada kondisi yang sangat memprihatinkan yang sangat menyolok adalah PHK, sehingga hampir di sudut negeri ini sering kita dengar dan kita lihat lewat media elektronik maupun cetak banyak terjadi kejahatan, kemungkaran dan kemaksiatan yang merusak sendi-sendi kehidupan yang sangat fondamental termasuk didalamnya krisis moral dan sosial.
 
Bangsa yang bermoral dan Religius seperti negeri kita ini yang mayoritas beragama Islam dan pancasilais, dalam rangka menghadapi krisis yang dimaksud sangatlah mengandalkan kekuatan moralnya untuk selalu memohon pertolongan kepada Allah SWT sebagai kekuatan keyakinan sekaligus meningkatkan kesabaran sembari sambil memanjatkan do'a agar krisis yang menyulitkan dialami bangsa ini ada kemudahan atau kesudahannya.
 
Firman Allah SWT dalam surat Al Insyirah ayat 1-6 :
 
 







Artinya :
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu ( Muhammad), dan Kami meringankan bebanmu yang berat, yang memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan namamu. Maka sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah  kesulitan ada kemudahan.
Oleh karena itu berdo'a sesungguhnya tak lebih dari sekedar memohon, menyeru atau membuka komunikasi terhadap Sang Khaliq, Dzat Pemelihara komunikasi. Do'a erat kaitannya dengan keinsyafan total akan makna, hakekat dan tujuan hidup.
 
Rasulullah Saw mengisyaratkan "bahwa do'a merupakan otaknya ibadah" Ia merupakan titik pusat kegiatan vertikal menuju kesabaran berketuhanan.
 
Petikan ayat pada surat Al Insyirah mencerminkan keberhasilan Rasulullah Saw bersikap sabar, tawakal penuh keteguahan dan didalam menghadapi segala hal. Jadi sama halnya dengan amalan-amalan yang bersifat ritual seperti wirid, dzikir dan do'a yang dilakukan sangat memberi makna bagi individu bila dapat menangkap isi dan semangatnya. Sebab pada saat seperti inilah seorang hamba berdialog dengan Sang Khaliqnya.
Inilah yang dilakukan oleh umat Islam dalam menghadapi krisis. Tetapi alangkah lebih baiknya bila berdo'a memohon kepada Allah SWT tidak hanya di saat-saat krisis atau susah saja, melainkan dilakukan setiap saat kita berusaha untuk tetap berdoa.
 
Wassalam.

Wednesday, May 11, 2011

MENSYUKURI NIKMAT UMUR

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Salawat dan salam semoga tercurah kepada teladan kaum beriman Nabi Muhammad SAW , dan juga para pengikutnya yang setia kepada ajaran-ajarannya di saat suka maupun duka.


Saudaraku yang selalu dalam karunia Allah SWT, kita kutip satu Firman Allah dalam Al Qur'an SWT yaitu surat Al-Hasr ayat 18 :
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ketika timbul sebuah pertanyaan, berapa usia anda? kita selalu menjawab dengan sangat pasti adalah lamanya kita sejak dilahirkan oleh ibunda kita di dunia sampai saat pertanyaan tersebut di ajukan. Artinya maslah umur atau usia selalu dikaitkan dengan jumlah tahun ketika kita hidup di dunia. Tentang apa apa yang pernah kita lakukan baik itu perbuatan yang berpahala ataukah perbuatan dosa jarang dipertanyakan, padahal disitulah kualitas dan kemuliaan seseorang dapat diukur, bukan lamanya dia hidup di dunia.
Berapa banyak hal-hal yang pernah kita lakukan dan berapa banyak karunia Allah SWT yang telah kita terima merupakan suatu hal yang hanya kita dengan Allah SWT yang tahu pasti. Inilah salah satu alat atau media untuk bersyukur kepada Allah SWT.
Saudara ku yang selalu mendapat rahmat Allah SWT, jika anda dapat menghadiri pertemuan politik bisnis atau keagamaan tanpa merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa atau mati anda beruntung, karena lebih dari tiga milyar orang didunia ini tidak dapat melalkukannya. Jika anda memiliki makanan dilemari pendingin, baju-baju dilemari pakaian dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat, anda lebih kaya dari 75% penduduk didunia ini.

Jika anda memiliki uang di Bank, di dompet dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.
Jika orang tua anda masih hidup dan menikmati kebahagia kehidupan pernikahan mereka maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka.

Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia karena anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.

Jika anda dapat membaca pesan ini, anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibanding lebih dari satu milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali.
Kenikmatan di atas, semuanya diwadahi dalam usia atau umur kita. Nikmat-nikmat di atas akan lenyap bersamaan dengan habisnya usida kita atau meninggal.

Saudaraku semoga anda menikmati hari-hari yang indah ini, hitunglah karunia keberuntungan anda dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya kita adalah orang-orang yang sangat beruntung. Dengan bersykur, anda akan lebih menikmati hidup yang hanya sebentar ini, tentunya dengan penuh senyum dan optimis.

Tinggi rendahnya nilai kualitas manusia atau martabat/ kemuliaan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang tersebut ketika mengisi kesempatan atau karunia umur yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Kemampuan ini memiliki hikmah yang tidak ternilai bagi kehidupannya. Baik didunia maupun di akhirat kelak. Di dunia dia akan senantiasa mendapat kemuliaan di mata manusia, di akhirat dia tidak akan kecewa dan menyesal, karena dia akan puas mendapat balasan dari Allah SWT. Yang Maha Bijaksana. Dengan balasan sorga yang penuh dengan kenikmatan. Rasulullah Saw bersabda agar kita semua mewaspadai nikmat umur, karena akan diminta pertanggungjawaban segala aktivitas dalam pendayagunaan nikmat umur seperti :

Belum hilang jejak telapak kaki seorang hamba pada hari qiyamat, sehingga kepadannya di ajukan empat pertanyaan :
1.  Umurnya kemana dihabiskan ?
2.  Tubuhnya untuk apa ?
3.  Tentang harta darimana dia peroleh dan untuk apa di belanjakan ?
4.  Tentang ilmu, apakah sudah di amalkan ?

Pujiaan dan penghargaan Allah yang tertulis dalam Al Qur'an hanya diperuntukan kepada seseorang yang mampu dalam segala aktifitasnya di isi dengan keimanan dan amal shaleh. sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an surat Al bayyinah ayat 7 :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.

Wujud nyata seseorang  yang mensyukuri nikmat umur adalah mempergunakan segala kesempatan untuk mendapatkan ridha Allah SWT dengan tidak mengulangi segala bentuk kesalahan dimasa lalu, dan menghiasi dirinya dengan amal shaleh. dengan cara demikian seseorang akan mendapatkan buah dari amalnya berupa kenikmatan menjalankan ibadah. Dia merasakan nikmatnya sholat, shodaqah. puasa dan menghindari segala bentuk maksiat atau dosa. Sehingga dalam hidupnya terdapat semangat atau gairah yang memiliki potensi atau kekuatan sebagai pemicu untuk berbuat kebenaran. Sehingga pada akhir hidupnya dia mendapatkan husnul khotimah.

Semoga kita semua selalu dalam ridha dan senantiasa usia kita diberkahi oleh Allah AWJ. Amin ya Rabbal 'alamin.
Wassalam.

Friday, May 6, 2011

BERSIKAP ADIL DALAM MENEGAKKAN KEBENARAN

Artinya :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.[QS, An Nahl : 90]
Jika kita cermati kondisi suatu masyarakat maupun suatu bangsa dimanapun berada selalu mendambakan tegaknya suatu keadilan dan kebenaran. Keadilan dan kebenaran seakan saudara kembar yang selalu seiring sejalan dan senantiasa didambakan kehadirannya ditengah-tengah umat manusia. Sampai-sampai pada negara kita tercinta ini dua kata tersebut menghiasi dalam relung aspek kehidupan, misalnya dalam Pancasila diuntai dalam kalimat "Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia".


Didalam Al-Qur'an secara kongkrit Allah SWT memerintahkan kepada seluruh kaum mukminin untuk menegakkan kebenaran dalam keadilan sebagai firman-Nya dalam surat Al Maidah ayat 8 :
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat diatas sangat indag, tidak hanya gaya bahasanya saja tetapi adalah misi serta kandungan/ pesan moral yang sangat berkarakter, sehingga memiliki siapa yang membacanya akan tersentuh qalbunya, yang berakibat lanjut akal fikirannya hidup menerawang seraya mengajukan berbagai pertanyaan, mengapa kebenaran harus ditegakkan?, mengapa harus menjadi saksi yang adil? mengapa kebencian harus disingkirkan dalam menegakkan keadilan?, mengapa keadilan lebih denkat dengan taqwa?. Dan dalam menegakkan keadilan dan kebenaran Allah akan menjadi saksi dan pengawas.
Marilah kita urai satu persatu sehingga ayat diatas dapat menjadi milik kita, menyatu dalam darah dan nafsu kita, serta bisa menyatu dalam seluruh aspek kehidupan kita.

1.  Senantiasa menegakkan kebenaran.
Kebenaran adalah suatu nilai yang mamfaatnya tidak pernah lekang kena panas dan tidak rapuh kena hujan serta tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Nilai-nilai kebenaran sangat bayak ragamnya seperti; kejujuran, keikhlasan, keberanian, suka menolong, pemaaf, dermawan dan lain sebagainya. Dengan ditegakkannya suatu kebenaran, maka semakin banyak orang yang mendapat kenikmatan, kesejahteraan dan kebahagiaan.
2.  Menjadi saksi yang adil.
Dalam segala zaman kita semua dihadapkan oleh dua pilihan antara "kebenaran dan kesesatan". Lebi-lebih saat kita dihadapkan pada suatu masalah yang berkaitan dengan hukum atau kesaksian. Maka sering kita tidak bisa berlaku adil karena banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain faktor kesukaan, kekerabatan, kepentingan ekonomi dan politik, agama dan kebencian atau sentimen pada kelompok tertentu. Islam sebagai agama rahmatan lil'aalamin (penebar kasih sayang). Allah SWT tidak menghendaki proses suatu keadilan ternoda oleh hal-hal yang sifatnya individual, egois dan sektoral, sebab hal ini hanya akan menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu akan teraniaya atau terdzolimi. Karena esensi keadilan adalah "wadl'u syaik fiimahaalihi"  (meletakkan sesuatu pada tempatnya).
Setiap bentuk penganiayaan selalu mendatangkan dosa dan setiap dosa akan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah SWT, setiap yang jauh dari rahmat Allah SWT akan cendrung suliy untuk mewujudkan nilai-nilai kebenaran dalam hidunya. Meletakkan sesuatu pada tempatnya bukanlah masalah kecil, karena hal ini akan menyangkut kejujuran, ketulusan, ketaatan serta sifa qona'ah (merasa cukup dengan karunia Allah SWT, lawan dari tamak atau rakus).
Sehingga orang yang adil berani berkata dan bertindak jujur, taat azas serta tidak rakus dalam kehidupannya. Gaya hidup demikian akan diwujudkan dengan perilaku selalu menyampaikan amanah dan dia tidak akan berani mengambil yang bukan haknya, dia akan melaksanakan semua tanggung jawab yang dibebankan kepundaknya, bukan menghindari tuga atau melimpahkan kepada orang lain, dia akan selalu mengedepankan kewajiban dari pada hak. Inilah yang disebut dengan keadilan, dengan ditegakkannya keadilan maka semakin berkurang orang yang teraniaya baik secara individu maupun kolektif.
3.  Allah SWT menekankan kembali untuk berlaku adil.
Karena keadilan adalah lebih dekat dengan ketaqwaan dan dengan ketaqwaan inilah Allah memberikan jaminan kepada seluruh hamba-Nya segala persolan hidupnya akan dicarikan jalan keluar dengan cara yang sebaik-baiknya serta dicukupi kebutuhannya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At Thalaq ayat 3 :
Artinya :
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Semoga kita semua senantiasa dan mampu menegakkan keadilan dengan penuh kebenaran sehingga rahmat Allah AWJ dicurahkan kepada kita semua serta kita selalu dalam ridha dan lindungan-Nya, Amin ya Rabbal'aalamin.